Sebuah
Harapan Untuk Tujuan Yang Besar
Kali
ini aku akan membagikan renungan dari sebuah kisah alkitab di Hakim – Hakim,
bahkan cerita ini aku ceritakan saat aku bertugas pelayanan mengajar sekolah
minggu. Karena bagian cerita ini sangat jarang diceritakan pada anak sekolah
minggu, yaitu tentang “Lahirnya Simson”. Di dalam kisah ini ditekankan proses
bagaimana orang tua Simson juga bergumul dan berharap kepada Tuhan untuk suatu
mukjizat dalam hidup mereka. Berikut ini aku akan jelaskan juga makna yang
kudapat saat merenungkan kisah ini.
Pada
saat itu bangsa Israel kembali berbuat jahat di mata Tuhan sehingga mereka
diserahkan pada musuh mereka yaitu bangsa Filistin selama 40 tahun. Disini kita
dapat belajar bahwa setiap bangsa Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan
pasti mereka diserahkan kepada musuh – musuhnya yaitu bangsa – bangsa lain
seperti Midian, Amon, Filistin, dan lain – lain secara bergantian sampai mereka
bertobat dan berbalik lagi ke jalan yang benar. Hal ini
sama seperti kita ketika jauh dari Tuhan pasti kita mengalami problema yang
sama mungkin dari asal yang berbeda sampai kita bisa kembali mengandalkan Tuhan
dan berbalik kepadanya, ingat kadang masalah itu kita yang buat sendiri dan itu
diijinkan terjadi supaya kita hanya berharap dan mengandalkan Tuhan. Itu sebabnya
disebut mengalami “PROSES”. Kembali pada cerita, orang tua Simson yaitu
Manoah dan istrinya hidup pada jaman penjajahan Filistin tersebut.
Istri
dari Manoah ini punya masalah juga yaitu mandul, dalam beberapa kebudayaan di
beberapa negara timur, kemandulan merupakan sebuah aib keluarga karena tidak
ada yang bisa menjadi penerus keturunan bahkan penerus usaha/pekerjaan keluarga
yang sifatnya turun temurun. Bisa kita bayangkan betapa bergumulnya keluarga
Manoah ini untuk punya anak, mereka cuma bisa berharap pada Tuhan supaya mereka
memiliki keturunan.
Suatu
hari, malaikat Tuhan menemui isteri Manoah dan mengatakan bahwa dia akan punya
anak laki – laki, dan kerennya lagi yang lahir nanti bukanlah anak biasa
melainkan anak yang istimewa. Anak ini akan menjadi nazir Allah, yaitu pahlawan
yang akan menyelamatkan bangsanya, negaranya, generasinya dari penderitaan yang
disebabkan oleh orang Filistin oleh sebab itu rambutnya nanti tidak boleh kena
pisau cukur. Dari sini kita bisa merenungkan bahwa
Tuhan selalu memberi harapan di tengah pergumulan, bahwa masih ada mukjizat
untuk kamu, aku, dan semua orang yang sedang mengalami pergumulan. Mukjizat yang
Tuhan sediakan itu melebihi dari apa yang pernah kita bayangkan, lihat, bahkan
yang kita dengar. Serta jika kita pernah merasa bahwa kita tidak punya tujuan
saat kita lahir, jangan pernah percaya perasaan itu!! Setiap kita diciptakan
punya tujuan masing – masing yang berdampak untuk keluarga, teman – teman,
lingkungan, bahkan generasi kita. Tuhan telah merancangkan yang baik untuk
hidup kita, pernahkah kita berpikir kenapa kita lahir di keluarga kita dengan
suku ini, ras ini, fisik seperti ini, negara ini, bahkan di situasi seperti
ini?? Segala spesifikasi yang ada di hidup kita bahkan segala sesuatu yang
terjadi dalam hidup kita itu punya tujuan yang besar dari Tuhan. Jadi siapapun
kita, bagaimanapun kondisi kita bahkan latar belakang kita jangan pernah
disesali atau minder. Kita adalah orang – orang yang diharapkan untuk lahir di
dunia ini.
Tidak
hanya sampai di situ saja malaikat Tuhan berbicara, dia juga memberitahukan
syarat – syarat supaya harapan dari keluarga Manoah ini terjawab untuk punya
anak, yaitu pada intinya adalah JAGA KEKUDUSAN.
Percayalah kehamilan seorang ibu itu mempengaruhi kondisi janin dalam rahimnya,
ada alasan kenapa orang hamil harus menjaga gizinya, perasaan / moodnya, bahkan
pikirannya. Karakter dari anak ditentukan justru saat dia di dalam kandungan,
apa yang didengarnya dari dunia luar bahkan perasaan ibunya akan terekam pada
otak janin tersebut. Oleh sebab itu istri Manoah tidak boleh minum anggur yang
memabukkan, makan sesuatu yang haram bahkan menjaga kekudusan (tidak boleh
melakukan perbuatan yang tidak disukai Tuhan) supaya anak yang tumbuh di dalam
rahimnya juga kudus artinya membentuk karakter yang baik pada anak tersebut
karena dia akan dipakai Tuhan secara luar biasa. Bisa kita bayangkan bagaimana
perjuangan orang tua dalam menjaga kita sejak dari kandungan bukan? Itu sebabnya firman Tuhan mengatakan untuk menghormati
orang tua kita, banyak
kesulitan yang dialami orang hamil saat perutnya mulai besar seperti susah
tidur dan susah melakukan banyak aktivitas seperti biasa. Jadi bagi kita yang masih sering membantah dan
memberontak, melawan orang tua, mari kita belajar berubah untuk taat perintah
mereka, menghormati mereka sebagai wakilnya Tuhan, menghargai perasaan mereka
bahkan belajar membantu meringankan beban mereka.
Manoah
dan istrinya juga meminta petunjuk dan hikmat kepada Tuhan bagaimana cara
mendidik anak mereka nanti supaya bisa sesuai dengan kehendak Tuhan. Percayalah,
orang tua juga belajar hikmat dari Tuhan bagaimana mendidik anak karena tidak
mudah mendidik anak. Sebab setiap anak itu memiliki
bahasa kasih yang berbeda – beda, jadi kita tidak bisa banyak menuntut dari
orang tua, mereka masih manusia tidak luput dari kesalahan.
Ketika
Manoah dan istrinya mendengar pesan dan penjelasan dari malaikat Tuhan,
akhirnya mereka mengucap syukur dengan membakar
korban untuk Tuhan karena sudah diberikan harapan yang baru saat di tengah
pergumulan melalui malaikat Tuhan. Dari ucapan
syukur itulah mendatangkan mukjizat dan perbuatanNya yang ajaib. Sehingga
ketika Simson lahir dan bertambah besar Tuhan memberkati dia dan Roh Kudus
menggerakkan hati Simson. Biarlah kita juga belajar
mengucap syukur walaupun di tengah masa sulit di dalam pengharapan kepada Tuhan
Yesus, karena ada mukjizat dalam bersyukur. Tuhan Yesus Memberkati.
Sumber : Hakim – Hakim 13 : 1 - 25
No comments:
Post a Comment