Tuesday, May 12, 2020

Sebuah Harapan Untuk Tujuan Yang Besar


Sebuah Harapan Untuk Tujuan Yang Besar

Kali ini aku akan membagikan renungan dari sebuah kisah alkitab di Hakim – Hakim, bahkan cerita ini aku ceritakan saat aku bertugas pelayanan mengajar sekolah minggu. Karena bagian cerita ini sangat jarang diceritakan pada anak sekolah minggu, yaitu tentang “Lahirnya Simson”. Di dalam kisah ini ditekankan proses bagaimana orang tua Simson juga bergumul dan berharap kepada Tuhan untuk suatu mukjizat dalam hidup mereka. Berikut ini aku akan jelaskan juga makna yang kudapat saat merenungkan kisah ini.
            Pada saat itu bangsa Israel kembali berbuat jahat di mata Tuhan sehingga mereka diserahkan pada musuh mereka yaitu bangsa Filistin selama 40 tahun. Disini kita dapat belajar bahwa setiap bangsa Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan pasti mereka diserahkan kepada musuh – musuhnya yaitu bangsa – bangsa lain seperti Midian, Amon, Filistin, dan lain – lain secara bergantian sampai mereka bertobat dan berbalik lagi ke jalan yang benar. Hal ini sama seperti kita ketika jauh dari Tuhan pasti kita mengalami problema yang sama mungkin dari asal yang berbeda sampai kita bisa kembali mengandalkan Tuhan dan berbalik kepadanya, ingat kadang masalah itu kita yang buat sendiri dan itu diijinkan terjadi supaya kita hanya berharap dan mengandalkan Tuhan. Itu sebabnya disebut mengalami “PROSES”. Kembali pada cerita, orang tua Simson yaitu Manoah dan istrinya hidup pada jaman penjajahan Filistin tersebut.
            Istri dari Manoah ini punya masalah juga yaitu mandul, dalam beberapa kebudayaan di beberapa negara timur, kemandulan merupakan sebuah aib keluarga karena tidak ada yang bisa menjadi penerus keturunan bahkan penerus usaha/pekerjaan keluarga yang sifatnya turun temurun. Bisa kita bayangkan betapa bergumulnya keluarga Manoah ini untuk punya anak, mereka cuma bisa berharap pada Tuhan supaya mereka memiliki keturunan.
            Suatu hari, malaikat Tuhan menemui isteri Manoah dan mengatakan bahwa dia akan punya anak laki – laki, dan kerennya lagi yang lahir nanti bukanlah anak biasa melainkan anak yang istimewa. Anak ini akan menjadi nazir Allah, yaitu pahlawan yang akan menyelamatkan bangsanya, negaranya, generasinya dari penderitaan yang disebabkan oleh orang Filistin oleh sebab itu rambutnya nanti tidak boleh kena pisau cukur. Dari sini kita bisa merenungkan bahwa Tuhan selalu memberi harapan di tengah pergumulan, bahwa masih ada mukjizat untuk kamu, aku, dan semua orang yang sedang mengalami pergumulan. Mukjizat yang Tuhan sediakan itu melebihi dari apa yang pernah kita bayangkan, lihat, bahkan yang kita dengar. Serta jika kita pernah merasa bahwa kita tidak punya tujuan saat kita lahir, jangan pernah percaya perasaan itu!! Setiap kita diciptakan punya tujuan masing – masing yang berdampak untuk keluarga, teman – teman, lingkungan, bahkan generasi kita. Tuhan telah merancangkan yang baik untuk hidup kita, pernahkah kita berpikir kenapa kita lahir di keluarga kita dengan suku ini, ras ini, fisik seperti ini, negara ini, bahkan di situasi seperti ini?? Segala spesifikasi yang ada di hidup kita bahkan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita itu punya tujuan yang besar dari Tuhan. Jadi siapapun kita, bagaimanapun kondisi kita bahkan latar belakang kita jangan pernah disesali atau minder. Kita adalah orang – orang yang diharapkan untuk lahir di dunia ini.
            Tidak hanya sampai di situ saja malaikat Tuhan berbicara, dia juga memberitahukan syarat – syarat supaya harapan dari keluarga Manoah ini terjawab untuk punya anak, yaitu pada intinya adalah JAGA KEKUDUSAN. Percayalah kehamilan seorang ibu itu mempengaruhi kondisi janin dalam rahimnya, ada alasan kenapa orang hamil harus menjaga gizinya, perasaan / moodnya, bahkan pikirannya. Karakter dari anak ditentukan justru saat dia di dalam kandungan, apa yang didengarnya dari dunia luar bahkan perasaan ibunya akan terekam pada otak janin tersebut. Oleh sebab itu istri Manoah tidak boleh minum anggur yang memabukkan, makan sesuatu yang haram bahkan menjaga kekudusan (tidak boleh melakukan perbuatan yang tidak disukai Tuhan) supaya anak yang tumbuh di dalam rahimnya juga kudus artinya membentuk karakter yang baik pada anak tersebut karena dia akan dipakai Tuhan secara luar biasa. Bisa kita bayangkan bagaimana perjuangan orang tua dalam menjaga kita sejak dari kandungan bukan? Itu sebabnya firman Tuhan mengatakan untuk menghormati orang tua kita, banyak kesulitan yang dialami orang hamil saat perutnya mulai besar seperti susah tidur dan susah melakukan banyak aktivitas seperti biasa. Jadi bagi kita yang masih sering membantah dan memberontak, melawan orang tua, mari kita belajar berubah untuk taat perintah mereka, menghormati mereka sebagai wakilnya Tuhan, menghargai perasaan mereka bahkan belajar membantu meringankan beban mereka.
            Manoah dan istrinya juga meminta petunjuk dan hikmat kepada Tuhan bagaimana cara mendidik anak mereka nanti supaya bisa sesuai dengan kehendak Tuhan. Percayalah, orang tua juga belajar hikmat dari Tuhan bagaimana mendidik anak karena tidak mudah mendidik anak. Sebab setiap anak itu memiliki bahasa kasih yang berbeda – beda, jadi kita tidak bisa banyak menuntut dari orang tua, mereka masih manusia tidak luput dari kesalahan.
            Ketika Manoah dan istrinya mendengar pesan dan penjelasan dari malaikat Tuhan, akhirnya mereka mengucap syukur dengan membakar korban untuk Tuhan karena sudah diberikan harapan yang baru saat di tengah pergumulan melalui malaikat Tuhan. Dari ucapan syukur itulah mendatangkan mukjizat dan perbuatanNya yang ajaib. Sehingga ketika Simson lahir dan bertambah besar Tuhan memberkati dia dan Roh Kudus menggerakkan hati Simson. Biarlah kita juga belajar mengucap syukur walaupun di tengah masa sulit di dalam pengharapan kepada Tuhan Yesus, karena ada mukjizat dalam bersyukur. Tuhan Yesus Memberkati.

Sumber : Hakim – Hakim 13 : 1 - 25

No comments:

Post a Comment

  Glow In The Dark                 Dunia semakin jahat, kegelapan membutakan mata hati manusia sehingga banyak dosa yang ditimbulkan. Bahk...