Kita
pasti tahu kisah kepahlawanan Gideon dari kitab Hakim – Hakim, tetapi aku ga
akan bahas soal kepahlawanannya melainkan proses dia menjadi pahlawan untuk
bangsa Israel. Gideon menjadi pahlawan karena dia disertai Tuhan, berikut ini
merupakan beberapa hal yang bisa kita pelajari dari “Proses Kepahlawanan
Gideon”.
Pada
waktu itu bangsa Israel tidak berkutik menghadapi orang Midian selama 7 tahun,
mereka mengalami hal tersebut karena kesalahan mereka sendiri menyembah allah
lain (allah orang Amori). Penindasan orang Midian kepada orang Israel
menyebabkan bangsa tersebut miskin. Ketika orang Israel berseru kepada Tuhan
minta pertolongan supaya lepas dari penderitaan, Tuhan mendengar doa mereka dan
menjawab doanya melalui memilih seseorang dari antara bangsa Israel untuk
membebaskan mereka dari penindasan orang Midian.
Bagian
yang menarik disini adalah yang dipilih bukan orang yang kuat, gagah, perkasa,
ataupun yang pemberani melainkan seorang penakut seperti Gideon. Pada dasarnya
Gideon bukanlah pahlawan ideal yang dibayangkan orang – orang pada umumnya. Dia
berasal dari suku paling kecil dari bangsa Israel dan dia anak paling muda
(kecil) diantara keluarganya, intinya adalah Gideon sering dianggap remeh karna
situasi posisi tersebut. Ditambah lagi dia sendiri sebenarnya pesimis dengan
kondisi bangsanya yang ditindas oleh orang Midian selama bertahun – tahun, dia
merasa bangsanya sendiri telah dibuang oleh Tuhan karna kondisi tersebut.
Sehingga
saat malaikat Tuhan berbicara kepadanya tentang “dia seorang pahlawan yang
gagah berani akan menyelamatkan Israel dari cengkeraman orang Midian karena
disertai Tuhan”, Gideon tidak yakin dan tidak percaya sebab dia pesimis dengan
yang katanya Tuhan melakukan banyak perbuatan ajaib untuk bangsa Israel di masa
lampau tapi pada kenyataannya dia belum pernah melihat pertolongan Tuhan
terhadap penderitaan masa kini. Ditambah lagi Gideon merasa minder dengan latar
belakang kaum keluarganya.
Ketika
dia merasa pesimis, minder, dan ragu kalau Gideon dipilih Tuhan. Tuhan selalu
mengingatkan dan menekankan kata “TETAPI AKU MENYERTAI ENGKAU”. Bahkan walaupun
Tuhan sudah menekankan kata tersebut dia masih tidak percaya dengan cara
meminta tanda dari Tuhan. Tetapi Tuhan itu maha sabar menghadapi keraguan Gideon,
Tuhan menjawab semua tanda yang diminta oleh Gideon.
Barulah
Gideon mengerti kalau apa yang dikatakan malaikat itu benar – benar dari Tuhan
yang hendak memilih dia. Dan Gideon pun takut kalau keraguannya membuat Tuhan
marah, namun pada kenyataannya sekalipun Gideon takut dan meragukan kehendak
Tuhan, Tuhan tidak pernah marah kepadanya.
Kemudian
untuk pertama kalinya Gideon mendapat tugas pertama dari Tuhan yaitu,
meruntuhkan mezbah baal dan tiang – tiang berhala disekitarnya dan mendirikan
mezbah bagi Tuhan yang sudah ada korban diatasnya. Tugas tersebut bukanlah
berat tetapi yang membuat Gideon takut untuk melaksanakan perintahNya adalah
mezbah tersebut punya ayah Gideon, aku dapat membayangkan perasaan takut
tersebut sama seperti ketika kita sebagai anak yang takut akan Tuhan tetapi
punya orang tua yang pegang jimat terus kita disuruh menghancurkan jimat
tersebut. Ketakutan Gideon adalah takut terjadi perselisihan keluarga antara
orang tua dan anak.
Walaupun
Gideon takut tetapi dia tetap berusaha melakukan perintah Tuhan dengan cara
mencari waktu yang tepat, yaitu pada malam hari. Namun cepat atau lambat
tindakan Gideon ketahuan oleh penduduk kota yang marah karna mezbah Baal
diruntuhkannya, dia hampir kena hukuman mati. Tetapi ayah Gideon membela dia,
apa yang dilakukan Gideon membuka mata ayahnya bahwa Baal tidak bisa berbuat
apa – apa terhadap kesengsaraan bangsa itu.
Karna
kejadian itulah Gideon memiliki julukan “Yerubaal” yang artinya biar Baal yang
berjuang dengan dia karna merobohkan mezbah itu. Jika Gideon tidak berani untuk
ambil resiko taat pada Tuhan, mungkin dia tidak dapat membuka mata dan pikiran
ayahnya bahwa hanya Tuhan satu – satunya yang berkuasa. Jika Gideon terlalu
takut untuk taat pada Tuhan dia tidak akan punya julukan/penghargaan dari
manusia.
Setelah
itu Gideon mengumpulkan pasukan untuk mengusir musuh, apakah dia berhasil? Baru
punya julukan dari penduduk kota dia berani mengajak orang bergabung dengannya?
Bukan karna julukannya/jabatannya, secara logika orang tidak akan mudah diajak
beraliansi oleh orang yang terkenal diremehkan penduduk karna latar belakang
keluarga dari suku terkecil walupun sudah punya nama. Tetapi karena Roh Tuhan
(Roh Kudus) menguasai Gideon menyebabkan dia memiliki wibawa Ilahi yang membuat
dia berhasil mengumpulkan orang dari suku – suku Israel yang lainnya menjadi
pasukan yang siap mengusir orang Midian.
Dari
kisah ini kita belajar Tuhan bisa memilih siapa saja walaupun orang dari latar
belakang terburuk sekalipun dengan banyak sifat negatif seperti minder,
pesimis, bahkan penakut sekalipun untuk menyatakan perbuatan yang ajaib buat
lingkungannya, generasinya, bahkan bangsanya. Sekalipun kita terkadang masih
ragu tetapi Dia tetap sabar dan tidak menyerah terhadap kita, Dia tidak marah
karena Tuhanlah yang paling tahu alasan kita bertindak seperti itu. Satu hal
yang perlu kita ketahui, jika kita sudah dipilih tidak ada satupun yang dapat
menggagalkan rencanaNya, bukan karena kuat gagah dan kehebatan kita tetapi
karena “KITA DISERTAI TUHAN”. Bagian kita hanyalah, maukah kita untuk PERCAYA
dan TAAT kepadaNya? Ingat pilihan kita menentukan apa yang akan terjadi di masa
depan!
Sumber : Hakim – Hakim 6 : 1 - 40
No comments:
Post a Comment