Sunday, May 3, 2020

Yakin? Aku Yang Dipilih?


Gideon


Kita pasti tahu kisah kepahlawanan Gideon dari kitab Hakim – Hakim, tetapi aku ga akan bahas soal kepahlawanannya melainkan proses dia menjadi pahlawan untuk bangsa Israel. Gideon menjadi pahlawan karena dia disertai Tuhan, berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Proses Kepahlawanan Gideon”.
           
Pada waktu itu bangsa Israel tidak berkutik menghadapi orang Midian selama 7 tahun, mereka mengalami hal tersebut karena kesalahan mereka sendiri menyembah allah lain (allah orang Amori). Penindasan orang Midian kepada orang Israel menyebabkan bangsa tersebut miskin. Ketika orang Israel berseru kepada Tuhan minta pertolongan supaya lepas dari penderitaan, Tuhan mendengar doa mereka dan menjawab doanya melalui memilih seseorang dari antara bangsa Israel untuk membebaskan mereka dari penindasan orang Midian.

            Bagian yang menarik disini adalah yang dipilih bukan orang yang kuat, gagah, perkasa, ataupun yang pemberani melainkan seorang penakut seperti Gideon. Pada dasarnya Gideon bukanlah pahlawan ideal yang dibayangkan orang – orang pada umumnya. Dia berasal dari suku paling kecil dari bangsa Israel dan dia anak paling muda (kecil) diantara keluarganya, intinya adalah Gideon sering dianggap remeh karna situasi posisi tersebut. Ditambah lagi dia sendiri sebenarnya pesimis dengan kondisi bangsanya yang ditindas oleh orang Midian selama bertahun – tahun, dia merasa bangsanya sendiri telah dibuang oleh Tuhan karna kondisi tersebut.

            Sehingga saat malaikat Tuhan berbicara kepadanya tentang “dia seorang pahlawan yang gagah berani akan menyelamatkan Israel dari cengkeraman orang Midian karena disertai Tuhan”, Gideon tidak yakin dan tidak percaya sebab dia pesimis dengan yang katanya Tuhan melakukan banyak perbuatan ajaib untuk bangsa Israel di masa lampau tapi pada kenyataannya dia belum pernah melihat pertolongan Tuhan terhadap penderitaan masa kini. Ditambah lagi Gideon merasa minder dengan latar belakang kaum keluarganya.

            Ketika dia merasa pesimis, minder, dan ragu kalau Gideon dipilih Tuhan. Tuhan selalu mengingatkan dan menekankan kata “TETAPI AKU MENYERTAI ENGKAU”. Bahkan walaupun Tuhan sudah menekankan kata tersebut dia masih tidak percaya dengan cara meminta tanda dari Tuhan. Tetapi Tuhan itu maha sabar menghadapi keraguan Gideon, Tuhan menjawab semua tanda yang diminta oleh Gideon.

            Barulah Gideon mengerti kalau apa yang dikatakan malaikat itu benar – benar dari Tuhan yang hendak memilih dia. Dan Gideon pun takut kalau keraguannya membuat Tuhan marah, namun pada kenyataannya sekalipun Gideon takut dan meragukan kehendak Tuhan, Tuhan tidak pernah marah kepadanya.

            Kemudian untuk pertama kalinya Gideon mendapat tugas pertama dari Tuhan yaitu, meruntuhkan mezbah baal dan tiang – tiang berhala disekitarnya dan mendirikan mezbah bagi Tuhan yang sudah ada korban diatasnya. Tugas tersebut bukanlah berat tetapi yang membuat Gideon takut untuk melaksanakan perintahNya adalah mezbah tersebut punya ayah Gideon, aku dapat membayangkan perasaan takut tersebut sama seperti ketika kita sebagai anak yang takut akan Tuhan tetapi punya orang tua yang pegang jimat terus kita disuruh menghancurkan jimat tersebut. Ketakutan Gideon adalah takut terjadi perselisihan keluarga antara orang tua dan anak.

            Walaupun Gideon takut tetapi dia tetap berusaha melakukan perintah Tuhan dengan cara mencari waktu yang tepat, yaitu pada malam hari. Namun cepat atau lambat tindakan Gideon ketahuan oleh penduduk kota yang marah karna mezbah Baal diruntuhkannya, dia hampir kena hukuman mati. Tetapi ayah Gideon membela dia, apa yang dilakukan Gideon membuka mata ayahnya bahwa Baal tidak bisa berbuat apa – apa terhadap kesengsaraan bangsa itu.

            Karna kejadian itulah Gideon memiliki julukan Yerubaal yang artinya biar Baal yang berjuang dengan dia karna merobohkan mezbah itu. Jika Gideon tidak berani untuk ambil resiko taat pada Tuhan, mungkin dia tidak dapat membuka mata dan pikiran ayahnya bahwa hanya Tuhan satu – satunya yang berkuasa. Jika Gideon terlalu takut untuk taat pada Tuhan dia tidak akan punya julukan/penghargaan dari manusia.

            Setelah itu Gideon mengumpulkan pasukan untuk mengusir musuh, apakah dia berhasil? Baru punya julukan dari penduduk kota dia berani mengajak orang bergabung dengannya? Bukan karna julukannya/jabatannya, secara logika orang tidak akan mudah diajak beraliansi oleh orang yang terkenal diremehkan penduduk karna latar belakang keluarga dari suku terkecil walupun sudah punya nama. Tetapi karena Roh Tuhan (Roh Kudus) menguasai Gideon menyebabkan dia memiliki wibawa Ilahi yang membuat dia berhasil mengumpulkan orang dari suku – suku Israel yang lainnya menjadi pasukan yang siap mengusir orang Midian.

            Dari kisah ini kita belajar Tuhan bisa memilih siapa saja walaupun orang dari latar belakang terburuk sekalipun dengan banyak sifat negatif seperti minder, pesimis, bahkan penakut sekalipun untuk menyatakan perbuatan yang ajaib buat lingkungannya, generasinya, bahkan bangsanya. Sekalipun kita terkadang masih ragu tetapi Dia tetap sabar dan tidak menyerah terhadap kita, Dia tidak marah karena Tuhanlah yang paling tahu alasan kita bertindak seperti itu. Satu hal yang perlu kita ketahui, jika kita sudah dipilih tidak ada satupun yang dapat menggagalkan rencanaNya, bukan karena kuat gagah dan kehebatan kita tetapi karena “KITA DISERTAI TUHAN”. Bagian kita hanyalah, maukah kita untuk PERCAYA dan TAAT kepadaNya? Ingat pilihan kita menentukan apa yang akan terjadi di masa depan!

Sumber : Hakim – Hakim 6 : 1 - 40

No comments:

Post a Comment

  Glow In The Dark                 Dunia semakin jahat, kegelapan membutakan mata hati manusia sehingga banyak dosa yang ditimbulkan. Bahk...